Sabtu, 10 Oktober 2009
Skinhead !
Aku seorang pelajar SMK. Sudah beberapa tahun ini Aku sering mendengarkan lagu yang bergerak dibawah tanah. Begitu banyak ragam style yang aku temukan disana. Mulai dari lagu-lagu mellodic seperti Rosemary, Closehead; metal seperti Jasad, Bleeding Corpse; hardcore seperti Burgerkill, Outright, Gugat; skinhead seperti Under 18, Rentenir, Bulldog Brigade; emo seperti Alone at Last, Jolly Jumper; punk
seperti Turtles jr, Tcukimay, Jeruji, dan masih banyak lagi. Awal mula
Aku tertarik dengan musik BURGERKILL. Anjing tanah, terlilit asa, sakit
jiwa, dan lain-lain sering kali mengantar tidurku. Setiap hari Aku
menghabiskan waktuku di warnet hanya untuk sekedar mendapatkan tulisan
Burgerkill, ataupun download lagu-lagunya. Jika banyak waktu tersisa,
Aku sempatkan untuk mengunjungi beberapa gig. Tetapi
beberapa bulan yang lalu Aku sempat membaca buku karangan George
Marshall yang berjudul Kaum Skinhead (judul aslinya Skinhead Nation).
Aku mulai tertarik dengan gaya
ini. Aku selalu membayangkan “betapa gagahnya Aku bila Aku mengenakan
jaket penerbang, sepatu Doc Marten, dan minum bir dengan beberapa
skinhead lainnya”. Tetapi skinhead bukan berbicara tentang jaket
penerbang, boot, plontos, bir, atau bahkan sepakbola. Aku mulai mengerti
bahwa skinhead itu adalah sebuah Keluarga, Kaum, Bangsa, yang selalu
tidak peduli dengan politik yang keparat. Beberapa kumpulan lagu
band-band skinhead seperti Under 18, Rentenir, Haircuts, di computer ku
hasil download dan Bluetooth dari teman-temanku. Beberapa kali aku putar
lagu-lagu mereka. Dan akhirnya Cinta Di-Pur Setengah dari rentenir
cukup membuatku semakin yakin bahwa skinhead itu adalah keluarga, kaum,
bangsa. Sebenarya Aku masih sangat suka mendengarkan lagu-lagu
deathmetal, dan hardcore. Tetapi setiap kali aku melihat layar hp ketika
memutar mp3, selalu ingin ku play lagu-lagu skinhead.
Jujur, aku tidak botak, aku tidak punya jaket penerbang, aku tidak punya
Doc Marten, Aku tidak begitu sepak bola. Tetapi rasa kagum ku pada
skinhead sangat besar. Aku tertarik pada opini masyarakat yang
menganggap setiap skinhead itu Nazi. Apakah seorang TNI yang berkulit
putih dan berkepala plontos layak disebut Nazi ? Bukankah dia tidak
pernah melakukan sieg heil ? Aku mengakui bahwa
pergerakan ruang bawah tanah di Indonesia masih sangat sempit, dan
selalu dipandang sebelah mata. Coba saja kau berpakaian seperti anak
punk, kau memakai tatto dan piercing, lalu nafas mu bau anggur,
orang-orang akan memanggil mu preman didalam hatinya. Mengapa mereka
lebih takut kepada preman? Apakah mereka tidak takut pada tkus-tikus
berdasi yang haus akan hormat dan kursinya? Aku punya motto “Aku Hidup
di Bawah Tanah, Tetapi Aku Tidak Akan Mengusik Ataupun Merusak Negeri
Ini”. Bukannya Aku sombong, tetapi kurasa mottoku cukup bijak J.
Coba kau lihat tikus-tikus berdasi yang sering mendekatkan hidungya di
kamera, mereka hidup diatas tanah, tetapi mereka menggerogoti Negeri
ini. Skinhead bukan penggerogot negeri ! bukan Nazi ! Bukan Rasis !
skinhead hanya skinhead. Tak ada satupun yang tahu siapa itu skinhead,
bahkan seorang skinhead pun selalu dibuat bingung. Yang jelas, skinhead
hanya skinhead ! keluarga yang lebih besar di Negeri ini, Kaum yang
lebih banyak di benua ini, bangsa yang paling erat di jagat ini.
Setelah
membaca Kaum Skinhead karya George Marshall, di negerinya, skinhead
sangat benci media massa, karena selalu memandang skinhead adalah
kumpulan orang-orang botak yang tolol. Bodohnya media massa itu. Mereka
berkata begitu karena mereka bukan seorang skinhead. Bagaimana kau
pandang seorang preman saat kau hanya seorang biasa? Kau pasti akan
menilai buruk. Tapi sekarang apa yang kau pikirkan tentang seorang
preman, jika kau seorang preman? Kau pasti akan bangga dengan dirimu.
Sebenarnya setiap manusia itu tidak akan tahu bagaimana manusia yang
lain. Apakah media massa itu Tuhan yang selalu bangga dengan cameranya?
Bukan ! mereka hanya orang-orang yang tidak cukup pintar, sok tahu,
menghitamkan putih, dan mencari berita untuk sarapan publik. Di
Indonesia memang para wartawan sedikit sekali yang memburu berita
tentang dunia underground. Tetapi di negeri skinhead
sana, masih banyak skinhead yang dipandang sebelah mata oleh media
massa. Bukan hanya skinhead, tetapi semua. SEMUA !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar